Langsung ke konten utama

Unggulan

Review: Makarizo Hair Repair Mask 45 ml

Holla, teman-teman pembaca :)  Akhirnya aku mulai nulis lagi, nih.. Kali ini aku membahas produk perawatan rambut kusut dan kering agar menjadi lebih indah dan mudah disisir, yaitu Makarizo Hair Repair Mask . Seperti namanya ya, produk ini adalah masker rambut. Tahu dong, hairmask tuh apa? Biasanya sih salon-salon kecil tuh sudah ada jasa perawatan rambut antara lain;  hairmasking , creambath , dan lain-lain. Hairmask adalah salah satu jenis produk perawatan rambut yang berguna untuk merawat kelembutan rambut. Untuk beberapa orang yang rambutnya 'sudah halus' biasanya cukup mengaplikasikan conditioner . Namun, orang yang rambutnya kusut banget (baca: rusak) perlu memakai hairmask agar kehalusan rambutnya lebih maksimal. Conditioner biasanya diaplikasikan setiap selesai keramas, sedangkan hairmask diaplikasikan seminggu sekali. Jadi, sampo aja nggak cukup, Nak! Sejujurnya rambutku termasuk jenis rambut yang kusut, kering, dan sulit diatur alias sulit disisir! Bahkan menggunak

KKN 29 Unesa 2015 di Desa Wonorejo, Balongpanggang, Gresik

Tak terasa apa-apa. Kayak nggak ada apa-apanya. Bagiku, Ramadhan dan Idul Fitri 1436 H di 2015 ini terasa sangat cepat. Tanggal 21 Juni lalu, aku bersama 26 temanku yang tergabung dalam kelompok 29 (jiaah...) berangkat ke Balongpanggang, Gresik. Ngapain? Ada kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) selama 3 minggu (padahal kalau dihitung cuma 17 hari).

Desa yang kami tinggali selama KKN adalah Desa Wonorejo, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Desa ini terbagi atas 3 dusun, yakni Wonorejo, Gogor, dan Mojogandik. Daerah penghasil padi terbesar di Jawa Timur ini berjarak 4 kecamatan dari rumahku (Driyorejo). Cukup dekat lho, karena masih satu kabupaten. Apabila ditempuh dari arah kantor kecamatan Balongpanggang, di sebelah barat kantor itu Anda cukup belok kiri, lurus saja kira-kira 5 km, kemudian di kanan jalan ada gapura besar, tertulis Desa Wonorejo. Masuk!

Dari segi ekonomi, masyarakat desa ini tergolong 'mampu' dan nggak bisa dikatakan miskin. Mayoritas adalah petani padi dan beberapa berprofesi sebagai peternak. Rumah mereka juga bagus-bagus, lho! Sayangnya, kondisi jalan dari depan gapura besar menuju desa sangatlah berpasir dan bikin muka berdebu, hehehe...

Hari pertama kami datang, terasa panas sekali. Warga sibuk menjemur gabah (istilah padi yang sudah dipetik dan dirontokkan) karena sudah melewati musim panen. Beberapa rekan KKN yang laki-laki ikut membantu menjemur gabah. Suatu siang, kalau aku tidak salah lihat, ada salah seorang rekan KKN yang dandanannya aneh baaanget... Emang sih, dia cakep hidungnya mancung, tetapi sewaktu menjemur gabah, dia bertopi dan berjaket hoodie. Kesannya kemayu, semacam takut kulitnya item mungkin, ya?

Apa Saja Agenda KKN Kelompok 29?
Hari kedua di Wonorejo barulah rekan-rekan KKN memulai aktivitas di masyarakat. Sebenarnya bukan di masyarakat, tetapi di sekolah. Kami membantu kegiatan pondok Ramadhan di SDN Wonorejo selama empat hari. Acara ini tidak membosankan karena rekan-rekan KKN selalu memberi selingan kuis berhadiah setiap pergantian materi. Ada pula pelatihan penulisan kaligrafi Arab. Plus, ada acara buka bersama dan shalat Tarawih pada hari terakhir.

Setelah acara pondok Ramadhan, ternyata beberapa rekan KKN punya ide memberi bimbingan belajar Bahasa Inggris untuk adik-adik kelas 3 sampai 6. Unluckily, aku dan Isnan kebagian memberi bimbingan untuk murid kelas 6. Hoosshh...luar biasa, anak-anaknya kayak setan semua! Isnan aja sampai bawa-bawa palu. Tetapi, menurutku, mereka nakalnya bukan karena apa-apa, melainkan caper (cari perhatian) alias ingin diperhatikan.

Pada hari selanjutnya, rekan KKN posdaya Ekonomi mengadakan acara unik, yakni membuat celengan berbahan botol air mineral bekas dan kain flanel. Celengannya lucu-lucu, lho!

Hari selanjutnya ada kegiatan apa, ya? Lupa. Oiya, hari berikutnya adalah Minggu. Beberapa rekan KKN ada yang sudah pulang ke rumah. Kok bisa? Ya, karena di hari itu tidak ada agenda kegiatan dan baru ada kegiatan lagi pada hari Kamis. Senengnyaaa... dapat libur 3 hari untuk pulang ke rumah tercinta.

Nah, hari Kamis, Endah dan aku punya acara nggak formal. Kami mengajak adik-adik untuk belajar menggambar dan mewarnai. Sederhana sih, tetapi setelah menggambar atau mewarnai itu ada perasaan senang. Dari sini, Endah dan rekan-rekan posdaya Sosbud punya ide untuk mengadakan acara baru, yakni Lomba Mewarnai untuk kelas 1-3 dan kelas 4-6. Hadiahnya banyak!


Program lain yang nggak kalah seru dan mengguncang adalah penyuluhan tentang DBD (Demam Berdarah Dengue), TOGA dan pemanfaatannya, serta demo masak untuk ibu-ibu PKK. Resep masakan yang dipresentasikan ialah keripik kangkung (yang dijadikan produk unggulan desa ini) dan biskuit kacang amandel. Dua-duanya terasa gurih dan kriuuuk...
  Rekan KKN yang laki-laki pun membuat plakat jalan bertuliskan 3 dusun, kemudian dipasang di beberapa belokan jalan desa. Rajin sekali, ck ck ck...

Tetapi, program unggulan kelompok 29 ialah pendirian Taman Baca Cendekia. Anggota posdaya Pendidikan dibantu oleh semua rekan KKN untuk membuat ruang baca bagi masyarakat Desa Wonorejo. Taman baca yang digagas oleh si Risna ini berlokasi di salah satu ruangan di balai desa. Ruangan sederhana ini kami perkaya (jiaah..) dengan koleksi 160 buku bacaan yang telah kami sampuli dengan rapi, sebuah rak dari kayu, 4 meja baca, dan segelintir karpet hijau.

Tak hanya melancarkan program-program di atas, setiap sore rekan-rekan KKN yang sudah dipukul-rata (dibagi tugas) memberik bimbingan belajar untuk adik-adik SD. Selain itu, kami juga membantu ustad-ustadzah mulang ngaji TPQ di 3 dusun. Senang deh, ketemu anak kecil tiap hari.

How about Gebyar Seni di Kecamatan Balongpanggang?
Sebagai penutupan kegiatan KKN Unesa, ternyata tiap kelompok KKN di desa wajib menyumbangkan kreasi seni. Rekan posdaya Sosbud, yakni Adiba dan Kiki telah melatih beberapa murid SD. Adiba berhasil membuat tim besutannya (apa sih..) membawakan dua lagu wajib di panggung Gebyar Seni Kecamatan Balongpanggang. Sementara lima gadis cilik yang dilatih Kiki berhasil membawakan Tari Dakon. Tarian ini adalah tari kreasi baru ciptaan Kiki sendiri. Prok prok prok.. (tepuk tangan)

How about Gebyar Desa? 
Nah, kelompok kami mengadakan gebyar seni desa setelah gebyar kecamatan selesai. Tak perlu lah aku cerita. Lihat saja foto-fotonya, nih..

Pesan dan Kesan selama KKN di Wonorejo...
Lupa, aku nggak sempat nanyain rekan-rekan KKN. Intinya, kegiatan KKN itu menyenangkan kalau semuanya bekerja sama. Bukan hanya antar rekan KKN, tetapi juga dengan warga setempat.
Selama di kontrakan, aku mengenal orang-orang yang asyik dan saling berbagi. Uniknya, nama-nama orangnya itu banyak yang mirip. Ria, Rifa, Rika, Ribka. Rian, Risna. Sella, Selly. Anggi, Aji. Irsan, Isnan. Kami semua narsis, gila kamera!
Sahur dan buka bersama saat listrik mati adalah momen yang mungkin nggak akan kami lupakan. Gendeng, tiap pukul setengah 3 pagi pemuda Karang Taruna hobi main musik bedug 'pas' di depan pintu kontrakan KKN putri untuk membangunkan sahur. Berisik, tapi ya matur nuwun...
Dan satu lagi, kata-kata penyemangat kelompok 29 yang paling mengesankan adalah 'syalalala..' dan 'terbaik lah!'

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer