Langsung ke konten utama

Unggulan

Review: Makarizo Hair Repair Mask 45 ml

Holla, teman-teman pembaca :)  Akhirnya aku mulai nulis lagi, nih.. Kali ini aku membahas produk perawatan rambut kusut dan kering agar menjadi lebih indah dan mudah disisir, yaitu Makarizo Hair Repair Mask . Seperti namanya ya, produk ini adalah masker rambut. Tahu dong, hairmask tuh apa? Biasanya sih salon-salon kecil tuh sudah ada jasa perawatan rambut antara lain;  hairmasking , creambath , dan lain-lain. Hairmask adalah salah satu jenis produk perawatan rambut yang berguna untuk merawat kelembutan rambut. Untuk beberapa orang yang rambutnya 'sudah halus' biasanya cukup mengaplikasikan conditioner . Namun, orang yang rambutnya kusut banget (baca: rusak) perlu memakai hairmask agar kehalusan rambutnya lebih maksimal. Conditioner biasanya diaplikasikan setiap selesai keramas, sedangkan hairmask diaplikasikan seminggu sekali. Jadi, sampo aja nggak cukup, Nak! Sejujurnya rambutku termasuk jenis rambut yang kusut, kering, dan sulit diatur alias sulit disisir! Bahkan menggunak

Pentingkah Kesan Pertama?


Mungkin dalam hati kalian bertanya-tanya, 'kintul' itu apa sih?
Oke, jadi 'kintul' ini adalah teman dekatku sejak masuk universitas. Bagaimana kami bisa saling kenal? Inilah awal mula kisahnya...

Dulu semasa awal kuliah, aku termasuk orang yang SKSD (sok kenal sok dekat) banget! Bahasa halusnya sih, nggak tahu diri, hehe... Sejak ospek, aku sok akrab sama anak-anak jurusan lain. Ya mau gimana lagi, kapan aku punya teman kalau aku nggak berani sok kenal?

Siang itu menjelang waktu Dhuhur, seluruh mahasiswa baru angkatan 2012 yang sedang menjalani ospek 'dijemur' di lapangan parkir fakultas. Saking panasnya terik matahari, akhirnya panitia mempersilahkan kami 'duduk' di lapangan. Di saat itu pula, aku menyapa mahasiswi di sebelahku. Aku nggak ingat dialognya seperti apa, tapi intinya begini.
"Kamu jurusan Seni Rupa? Namamu siapa?" Tanyaku sok akrab.
"Erida.."
"Aslinya?"
"Jombang."
"O..aku asli Gresik."
Sudah, gitu aja. Garing. Iya, sudah! Aku nggak lihat mukanya lagi, hahaha... Kurang ajar banget ya, beberapa detik yang lalu aku sok akrab, kemudian memalingkan muka dan terdiam. Kira-kira si Erida dalam hatinya ngomong apa waktu itu?

Namun siapa sangka, 'kekurangajaran'ku sama si Erida itu nggak berhenti di situ. Sebelum masa ospek berakhir, ternyata kami mengetahui informasi lanjutan bahwa kami akan sekelas di jurusan Seni Rupa.

Saat briefing dengan dosen pendamping akademik alias wali kelas, aku sempat mencoba berkenalan dengan perempuan lain. (Eh kok...kalimatnya rada gimana gitu ya..hahaha) Aku dan perempuan itu duduk di deretan kursi paling depan.
"Namamu siapa?" Tanyaku sambil tersenyum maksa. Eh, senyumku memang terkesan 'maksa' tapi sebenarnya tulus!
"Mita."
"O.." kataku.
Sudah, begitu doang! Hahaha...

Beberapa hari kemudian mahasiswa baru telah aktif mengikuti kelas perkuliahan. Hehe...humoris dan asyik-asyik nih teman-temanku!

Siang itu, kami kelas Seni Rupa B telah selesai kuliah. Karena hari itu cuaca panas banget, aku malas kalau langsung pulang ke rumah.
"Kamu ngekos? Aku tidur siang di kosanmu ya!" Kalimat nyeleneh itu muncul begitu saja. Dan yang aku tanya itu adalah si Erida, hahaha...
"Iya..."kata si Erida.
Ini karena dia yang ramah atau aku yang kurang ajar?

Sejak saat itulah aku sering main ke kosannya Erida. Hmmm...pertama kali main ke kos inilah aku juga bertemu si Kintul. Itu cuma nama panggilan akrab aja, bukan nama asli. Si Kintul ini adalah teman SMA si Erida yang kuliah jurusan bahasa Asing. Artinya, kami masih selingkung fakultas. Dan lagi-lagi aku yang sok akrab duluan, hahaha...

"Buat apa tuh koran?"Tanyaku asal, ketika aku berbaring di kasurnya Erida dan si Kintul ini lesehan di lantai sambil main laptop lalu melipat-lipat koran. Belakangan aku tahu bahwa apa yang sedang ia kerjakan itu adalah tugas ospek jurusan.


Komentar

Postingan Populer