Langsung ke konten utama

Unggulan

Review: Makarizo Hair Repair Mask 45 ml

Holla, teman-teman pembaca :)  Akhirnya aku mulai nulis lagi, nih.. Kali ini aku membahas produk perawatan rambut kusut dan kering agar menjadi lebih indah dan mudah disisir, yaitu Makarizo Hair Repair Mask . Seperti namanya ya, produk ini adalah masker rambut. Tahu dong, hairmask tuh apa? Biasanya sih salon-salon kecil tuh sudah ada jasa perawatan rambut antara lain;  hairmasking , creambath , dan lain-lain. Hairmask adalah salah satu jenis produk perawatan rambut yang berguna untuk merawat kelembutan rambut. Untuk beberapa orang yang rambutnya 'sudah halus' biasanya cukup mengaplikasikan conditioner . Namun, orang yang rambutnya kusut banget (baca: rusak) perlu memakai hairmask agar kehalusan rambutnya lebih maksimal. Conditioner biasanya diaplikasikan setiap selesai keramas, sedangkan hairmask diaplikasikan seminggu sekali. Jadi, sampo aja nggak cukup, Nak! Sejujurnya rambutku termasuk jenis rambut yang kusut, kering, dan sulit diatur alias sulit disisir! Bahkan mengguna...

My Daddy Says.....

Ini malam Minggu. So what?
Beberapa menit yang lalu aku nge-chat teman Facebook yang dari Afrika Selatan. Full name-nya Lebogang Leonard Sedibe. Sebut saja Leon :D
      Aku bilang, "Hey...It's Saturday."
      "Yes. I just came work."
     "Unjan?" Aku juga baru tahu belakangan kalau 'unjan' itu semacam apa kabar dalam bahasa Afrika. And, bahasa Afrika namanya Siswati.
   "Ng'yaphila. Wena?" balas Leon. Kayaknya 'wena' itu bermakna 'kamu'. Yaaa...akhirnya basa-basi percakapan gitu lah intinya. ^_^
     "Wud?" tanyaku. Wud itu singkatan What you doing. LOL :D
     "I'm chillin. You?"
     "I'm not doing anything..." balasku polos.
     Leon nge-chat balik, "Shame."
   Suddenly gue mati gayaaaaa.... T.T Jadi keinget kata-kata dia kemarin malam. Move out. You old. Varsity life shouldn't be spent at home.
     "So what? I gonna make a painting," kataku (bohong) biar keren.
     "You gonna show me," kata Leon.
     "I will," janjiku.
     "Danki," kata Leon. Akhirnya percakapan berakhir. Aku beralih bersantai di ruang tamu. Emang nggak punya ruang santai? So what?
     Di ruang tamu ada Daddy alias ebes.
     "Allah memang sudah mengatur rejeki kita.." kata Ebes.
     Mungkin dikaplok kalau aku nyeletuk, "Lho..gak Mikail ta, Pak?" Bego! Anak SD juga tahu kalau Allah itu Pengatur rejeki, sementara Malaikat Mikail itu semacam JNE high class worker . :D
     "Terus?" tanyaku ke Ebes.
    "Lha buktinya kangmas-mu pulang dari Palu, kamu dikasih uang. Kan Bapak juga lagi nggak kerja," terang Ebes.
     Aku diam mendengarkan.
    "Kalau orang yang nggak pintar bersyukur pasti cuma mengeluh karena dia lagi ngganggur di rumah. Allah memang selalu memberikan rejeki, walaupun bukan melalui Bapak," lanjut Ebes.
     Alhamdulillah minggu ini aku masih punya uang. Yap, uang dari kangmas! TGOD. Heheheheh...

Komentar

Postingan Populer