Tadi siang aku bersama lima orang temanku, Mita, Eny, Sevi, Ega, dan Yana main ke Royal Plaza Surabaya. Ya bukan main sih, tapi niat nonton film
Merry Riana di bioskop 21. Film yang terinspirasi dari buku
bestseller Merry Riana,
Mimpi Sejuta Dolar. Kamipun membeli 6 tiket untuk pemutaran pukul 12.45 dan memilih duduk di belakang. Sialnya, ada sepasang ABG tua yang lagi pegangan tangan, di sebelah kiriku! Jijay
deh, sok romantis
geto... Apalagi bioskop lagi sepi karena jumlah penonton kurang dari separuh tempat duduk.
Langsung saja ke filmnya!
Alur cerita dimulai dengan adegan keluarga Merry Riana alias Ria (Chelsea Islan) yang panik dan terburu-buru pergi dari rumah karena terjadi kerusuhan besar di Jakarta pada tahun 1998. Mereka berencana pindah ke Singapura. Nahas, ketika mereka baru saja berangkat, mobil mereka dihadang oleh gerombolan preman. Ngeri banget,
ya? Mereka tak mampu melawan dan akhirnya menyerahkan uang dan harta benda yang mereka punya.
Miris banget ketika keluarga Ria berusaha menjual pakaian atau apapun yang menempel di badan, di antara orang-orang yang berlalu-lalang di depan bandara. Akhirnya sang Papa (Ferry Salim) hanya mampu membeli satu tiket pesawat. Dalam keadaan genting, Ria didesak Papa untuk pergi sendirian ke Singapura.
Nah loh! Papa berpesan agar Ria mencari alamat saudaranya di Singapura, Om Hans, dan tinggal di sana sampai Papa datang menyusul bersama Mama (Cyntia Lamusu) dan adik-adiknya.
Duh, nonton bagian ini aja air mataku menetes,
huhuhu...
|
Ria ditolong oleh sahabatnya, Irene. |
Setibanya di Singapura, Ria tak berhasil menemui Om Hans. Dia telah kabur dari kontrakan karena tak membayar sewa. Ria merasa terasing dan sendiri. Berbekal laptop pemberian Papa, Ria mencoba mengirim
email untuk memberi kabar keluarganya. Adegan menarik di sini ialah ketika Ria mencoba akses Wifi gratis dengan
username Mrs.Noor. Karena Wifi inilah, Ria berkenalan dengan Mrs.Noor, seorang nenek yang baik hati,
hehehe...
Ria tak kehilangan akal, melalui sosmed ia menghubungi sahabatnya masa SMA, Irene (Kimberly Rider) yang sedang kuliah di Nanyang Technological University. Akhirnya Irene mengajaknya untuk tinggal sementara di asrama. Kejadian lucu ialah saat Ria mencoba memasuki asrama yang dijaga ketat oleh seorang sekuriti berwajah garang (Sellen Fernandez). Lucunya lagi, sekuriti ini doyan banget sama lolipop!
Ketahuan 'menyelundupkan' orang asing di kamarnya, Irene akhirnya mendapat peringatan keras oleh admin Universitas Nanyang. Ria tak boleh tinggal di asrama. Tanpa kesengajaan, akhirnya Irene mendaftarkan Ria untuk tes masuk Universitas Nanyang yang dilaksanakan 3 hari lagi. Tapi, biaya kuliah sebesar 40.000 dolar Singapura membuat Ria lemas.
Luckily, ada
student loan yang dapat dilunasi setelah lulus kuliah. Satu masalah lagi, Ria baru bisa mendapatkan
student loan apabila ada
guarantor (penjamin).
Lalu Irene mengenalkan Ria pada seniornya, Alva (Dion Wiyoko) untuk menjadi penjamin Ria. Ternyata tak semulus dugaanku, Alva ini orangnya lempeng dan 'susah' basa-basi. Namun, Alva akhirnya kagum dengan perjuangan Ria dalam mencari pekerjaan sampingan selain mengandalkan
student loan. Mulai dari pekerjaan membagikan brosur amal, angkat-angkat barang, dsb.
Oiya, ada si seksi Julia Perez sebagai cameo di film ini!
|
Ketika Alva dan Ria mencoba mencari lowongan kerja. |
Kedekatan Ria dan Alva bermula ketika mereka bersama-sama mencari pekerjaan sampingan. Meskipun di sisi lain, Ria tahu bahwa Irene menaruh hati pada Alva. Dari awal
sih udah kelihatan kalau Alva tertarik sama Ria,
hihihi... Bahkan, Alva membatalkan janji nonton dengan Irene demi mencari pekerjaan untuk Ria!
So sweet...
Nggak ada adegan mubazir di fim ini. Setiap adegan selalu memainkan emosi penonton (termasuk aku). Entah itu kejadian lucu atau mengharukan, semuanya terasa hidup. Tapi, ada beberapa adegan yang kurang masuk akal. Apa itu? Tonton aja sendiri.
So, bagaimana dengan klimaks film ini? Hmmm...menurutku adegan paling klimaks di sini adalah ketika Ria telah menjadi mahasiswi yang 'lumayan' kaya, tetapi kembali jatuh karena investasinya yang hilang akibat perusahaan bangkrut. Karena di saat itu pula, ia tak lagi bersama Alva dan Irene.
|
Ria kembali jatuh karena investasi. |
Tapi memang si Ria ini pantang menyerah! Ia berusaha mati-matian untuk bekerja di perusahaan asuransi. Di sini ia kembali bertemu Mrs.Noor dan Cookie. Luckily, nenek inilah yang nantinya menjadi 'malaikat' Ria. Dalam adegan yang kurang masuk akal juga (atau memang kebetulan) Ria bertemu sahabatnya, Irene. Kaki Ria yang lecet dan lebam karena terlalu lama wira-wiri mencari klien asuransi, akhirnya dikompres oleh Irene. Kemudian, keduanya saling memaafkan. Ciyeee...
Nggak ada kissing scene di sini. Atau otak gue yang kotor kali yak? Tapi so sweet banget ketika Ria dan Alva saling menyatakan cinta di kereta gantung. Bukan kereta sih, mmm...aku nggak tahu namanya ah! Yang menarik di sini adalah cover buku S.H.M.I.L.Y alias See How Much I Like You yang ditunjukkan oleh Alva. Ya pokoknya film ini baguslah! Kalau boleh aku kasih rating, 4 dari 5 bintang. *prok prok prok*
|
Alva dan Ria setelah mengaku cinta, hehehe... |
lengkaaap banget..
BalasHapuseh salam kenal ya, blogger surabaya juga XD
eh aku dari Sidoarjo sih :))
salam kenal juga Sari : )
BalasHapusKayaknya bukan review sih, ini curhat XD
wah bagus banget filmnya. aku blm pernah nonton sih hehe XD salam kenal ya blogwalking ya http://rumahmoon-1991.blogspot.com :)
BalasHapusEntah tahun berapa film itu dirilis, tapi sampai detik ini saya belum perna nonton film ini...
BalasHapusSetelah saya, baca entah kenapa saya kok pengen nonton film ini, apa karena penasaran atau karena tulisan diblog ini yang menarik, sehingga saya tertarik untuk menonton...
Padahal tahun 2018 saya perna ketemu Mrs. Merry Riana di Jakarta waktu ada seminar tentang investasi, beliau bicara panjang kali lebar pokoknya, seperti apa yang ditulis diblog ini, beliau adalah salah satu inspirasi dan motivasi saya, untuk bisa menjadi orang sukses.
Ini komentar apa curhat ya kok panjang ����