Pendahuluan Bahasa : Kalau ada orang berdialog di Surabaya, kata 'aku-kamu' itu biasa diucapkan dengan kata 'aku-koen' atau 'aku-raimu'. Kalau daerah sekitar Surabaya, biasanya sih diganti 'aku-kowe'. Sedangkan Bahasa Jawa yang lebih halus atau sopan adalah 'kula-sampeyan'. Nah, nan jauh di Jakarta sana, orang se-Indonesia sudah paham ucapan 'loe-gue'. Hmmm...sekedar mengulas bahasa lisan aja sih, hehehe... #Geje
Eh, kali ini gue mau ngebahas masalah 'kecil' anak kost jaman sekarang, khususnya mahasiswa. Gue kan mahasiswa! Tapi, gue nggak ngekost. Cuma, teman-teman kuliah gue banyak yang ngekost dan biasanya gue mampir ke sana. Jadi ya, kurang lebih gue paham kehidupan anak kost.
Menurut gue
sih ya, menjadi anak kost itu memang
'enak-enak nggak enak'. Maksudnya? Menjadi anak kost memang cara ampuh melatih hidup mandiri, misalnya : bangun pagi, masak sendiri, bersih-bersih rumah kost, mencuci baju sendiri, dll. Tapi, ada hal lain yang mau gue bahas! Gue mau bahas tentang gaya hidup mahasiswa kost.
Bukan hal baru kalau mahasiswa membutuhkan gadget, misalnya tab atau smartphone. Tapi menurut gue, beberapa dari mereka menggunakan smartphone bukan hanya karena kebutuhan, melainkan style atau gaya. Kisah nyata nih, ada teman gue yang rela nggak makan (nggak tahu berapa kali) supaya dia bisa mengumpulkan uangnya itu untuk membeli BB. Wuidiiih...niat amat! Bahkan dia pun mengoleksi beberapa barang branded. Memang, bought an original's is a pride dan penghormatan terhadap si produsen. But, kalau sampai dia nggak makan begitu yaaa...What were you thinking?
Beberapa hari lalu gue makan siang di kantin bareng Aan dan Puput. Tiba-tiba ada beberapa mahasiswi yang berpenampilan
boyish, mungkin anak Keolahragaan (satu kampus tapi beda fakultas sama gue), yang mau makan di sebelah gue.
"Mbak, ini tas
sampeyan?"tanya seorang cewek tomboy. Dia menunjuk ransel
turquoise yang gue taruh di kursi sebelah gue.
Hmmm...mau minta kursi
nih! Gue mengangguk mengiyakan, akhirnya tas gue tadi, gue ambil. Lanjut makan!
Nggak nyaman banget setelah kehadiran cewek-cewek itu di sebelah gue! Dia, cewek yang nanyain tas gue tadi, makan nasi soto pakai tangan kiri, sementara tangan kanannya pegang BB.
Ewh..
Tanpa gue duga, datang seorang mahasiswi berjilbab, dari perpustakaan yang berlokasi di atas gedung kantin. Kemudian cewek itu menghampiri si tomboy tadi dan ngasih uang. Gue lihat sekilas sih kayaknya limaribu. Deg!
Tangan kanan pegang
smartphone, tapi di kantin minjem duit teman?
Hellooooo...?
"Makasih!
Eh, fakultas gue punya LCD, bukan kantin!"teriak si tomboy itu setelah cewek berjilbab melangkah pergi.
Ucapan dia barusan bikin gue mikir. Kalau
nggak ada LCD, tembok kelas juga bisa
kok dibuat pengganti. Tapi kalau di tempat loe
nggak ada kantin, ya loe pingsan
nggak jadi presentasi!
Gila hemat banget ya, tapi kok sekilas kaya pelit :D
BalasHapusmenderita demi sepatu branded :D
HapusGua sebagai orang yang udah lama ngekos, gua lebih milih makan deh. Gua udah ada laptop sama modem itu udah keren. Daripada smartphone tapi gak ada paket :D.
BalasHapusApa ya maksudnya kampusnya punya LCD dan bukan kantin? Jadi cewek yang makan di sebelahmu itu asalnya dari kampus lain yang nggak ada kantinnya ya?
BalasHapusIyaa..satu univ tapi beda fakultas gitu. Lokasi antar fakultas lumayan dekat.
Hapus