Tiga hari lalu umat muslim Indonesia merayakan Maulid Nabi alias hari kelahiran Rasulullah SAW. Kalau orang Nasrani, merayakan Natal sebagai peringatan hari kelahiran Nabinya.
Hari Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan salah satu dari 3 hari raya umat muslim di Indonesia. Kenapa gue bilang Indonesia? Karena kita nggak tahu, di belahan dunia lain ada atau tidak perayaan seperti di sini. Di negara kita, tiga hari raya ini dijadikan hari libur nasional. Jadi, yang non-muslim pun ikut libur. Asyik, ya?
Suatu hari gue baca artikel di internet yang kurang jelas (gue lupa sumbernya) yang menyatakan pendapat bahwa haru kelahiran Rasulullah SAW itu nggak perlu dirayakan. Nggak perlu dijadikan hari libur nasional. Alasannya, acara Maulid Nabi ini tidak pernah diadakan semasa Rasulullah masih hidup. Dengan kata lain, acara ini bukanlah perintah agama. Bagaimana menurutmu?
Gue bukan santri atau ahli ibadah atau ahli agama, hehe.. Menurut gue acara Maulid Nabi adalah hari penting, hari lahirnya The Messenger, pembawa cahaya (jiaaah..) bagi umat Islam. Karena itu, umat Islam di Nusantara merayakannya.
Gue muslim yang tinggal di Jawa. Gue juga masih orang kampung yang 'sedikit' mempertahankan adat budaya. Orang Jawa (yang ngomong pakai basa Jawa) menyebut Maulid dengan sebutan 'Mulutan'. Lantas?
Setiap ada kelahiran bayi, akan diadakan syukuran kecil. Orang Jawa menyebutnya 'bancakan' atau 'kenduren' atau kenduri. Syukuran ini dihadiri oleh ibu-ibu sekitar, yang termasuk tetangga si empunya hajatan.
Tahu dong, salah satu hal sakral dalam upacara syukuran orang Jawa adalah aturan penyajian makanan! Jadi, makanan kenduri untuk kelahiran bayi adalah tumpeng nasi kuning lengkap dengan lauk-pauknya ; ayam goreng, bandeng, sate kelapa, telur rebus, kering tempe atau orek tempe, serundeng, dan perkedel kentang. Plus, kerupuk udang! Ditambah lagi dengan buah khas kenduri yaitu pisang. Begitu pula ketika perayaan Maulid Nabi. Makanannya sama! Bedanya, laki-laki (kepala keluarga) yang hadir saat kenduri.
Jadi intinya, orang Jawa merayakan Maulid Nabi dengan nasi kuning seperti kenduri untuk kelahiran bayi. Yaiyalah...kan emang sama-sama hari kelahiran! Bagaimana menurutmu?
Komentar
Posting Komentar