Langsung ke konten utama

Unggulan

Review: Makarizo Hair Repair Mask 45 ml

Holla, teman-teman pembaca :)  Akhirnya aku mulai nulis lagi, nih.. Kali ini aku membahas produk perawatan rambut kusut dan kering agar menjadi lebih indah dan mudah disisir, yaitu Makarizo Hair Repair Mask . Seperti namanya ya, produk ini adalah masker rambut. Tahu dong, hairmask tuh apa? Biasanya sih salon-salon kecil tuh sudah ada jasa perawatan rambut antara lain;  hairmasking , creambath , dan lain-lain. Hairmask adalah salah satu jenis produk perawatan rambut yang berguna untuk merawat kelembutan rambut. Untuk beberapa orang yang rambutnya 'sudah halus' biasanya cukup mengaplikasikan conditioner . Namun, orang yang rambutnya kusut banget (baca: rusak) perlu memakai hairmask agar kehalusan rambutnya lebih maksimal. Conditioner biasanya diaplikasikan setiap selesai keramas, sedangkan hairmask diaplikasikan seminggu sekali. Jadi, sampo aja nggak cukup, Nak! Sejujurnya rambutku termasuk jenis rambut yang kusut, kering, dan sulit diatur alias sulit disisir! Bahkan menggunak

cerpen : EMPAT DOSEN

by : Khaeriya

“Cepat, nanti telat! Dosen dengan guru itu beda!”desak kakakku.
Aku turun dari motornya. “Antarkan aku sampai ke dalam, ya...?”pintaku.
Kak Hanny melotot. “Kamu mahasiswi!”
Aku berlari menjauh darinya. Kulangkahkan kakiku menuju gedung empat lantai berdinding abu-abu. Aku sekarang mahasiswi!
Begitu memasuki gedung, tubuhku terasa dingin. Langkahku terhenti. Di sini agak gelap. Tak seterang gedung lain di fakultas ini. Tak ada jendela sama sekali. Di bagian depan, dua pintu lebar seperti supermarket. Beberapa mahasiswa berkumpul di atas lantai, di depan tak jauh dari pintu. Dari penampilannya, tampak seperti senior. Tiga laki-laki berambut gondrong dan di depannya dua perempuan boyish. Tiga dari mereka memegang kartu remi.
“Mahasiswi baru, ya?”tanya seorang perempuan berkaos putih tulang, ia menatapku sinis.
Aku mengangguk.
“Kepagian!”sahut temannya yang laki-laki.
Halaah..kamu juga dulu kayak gitu waktu masih baru!”celetuk si perempuan.
Aku melangkah menaiki tangga ke lantai dua. Lamat-lamat kudengar percakapan lima senior tadi.
“Culun! Kuliah seni rupa, tapi dia pakai jilbab!”
Begitu jelas terdengar di telingaku. Mungkinkah itu sindiran untukku? So what?
“Kay!” Ada yang meneriakkan namaku. Siapa?
“Iya...”Aku berbalik.
Laki-laki berambut merah jagung berjalan menaiki tangga, mendekatiku. Setelah mendekat, wajahnya mulai jelas terlihat, barulah aku tahu dia Gervirio.
“Sudah tahu kelasmu?”tanya dia, lalu tersenyum manis.
Kubalas senyumannya. “Sudah, Mas Ger!”

bersambung bulan depan...

Komentar

Postingan Populer