Langsung ke konten utama

Unggulan

Review: Makarizo Hair Repair Mask 45 ml

Holla, teman-teman pembaca :)  Akhirnya aku mulai nulis lagi, nih.. Kali ini aku membahas produk perawatan rambut kusut dan kering agar menjadi lebih indah dan mudah disisir, yaitu Makarizo Hair Repair Mask . Seperti namanya ya, produk ini adalah masker rambut. Tahu dong, hairmask tuh apa? Biasanya sih salon-salon kecil tuh sudah ada jasa perawatan rambut antara lain;  hairmasking , creambath , dan lain-lain. Hairmask adalah salah satu jenis produk perawatan rambut yang berguna untuk merawat kelembutan rambut. Untuk beberapa orang yang rambutnya 'sudah halus' biasanya cukup mengaplikasikan conditioner . Namun, orang yang rambutnya kusut banget (baca: rusak) perlu memakai hairmask agar kehalusan rambutnya lebih maksimal. Conditioner biasanya diaplikasikan setiap selesai keramas, sedangkan hairmask diaplikasikan seminggu sekali. Jadi, sampo aja nggak cukup, Nak! Sejujurnya rambutku termasuk jenis rambut yang kusut, kering, dan sulit diatur alias sulit disisir! Bahkan menggunak

Filosofi : Kupu-Kupu Itu Seperti Apa?

     Tadi siang ada temanku (teman SMA) yang bernama Siska (sekarang sefakultas denganku) mengirimiku SMS. Isinya singkat, dia tanya, "Kupu-kupu itu seperti apa, ya?" Aku paham maksud SMS-nya. Yang dia tanyakan bukanlah rupa seekor kupu-kupu, melainkan sifatnya. Atau, kalau aku boleh 'sok filsuf', dia menanyakan filosofi seekor kupu-kupu.
Image source :
www.designzzz.com
     Aku juga nggak nyangka, ternyata setelah berbalas pesan dengan Siska, artikel di blog ini nambah satu :)
     So, bagaimana filosofi kupu-kupu itu?
     Kupu-kupu (menurutku) adalah salah satu binatang cantik di bumi :D padahal aku nggak bisa mengetahui kupu-kupu itu betina apa bukan.
     Kupu-kupu merupakan hasil akhir dalam metamorfosis ulat. Entah itu ulat bulu, ulat buah, atau ulat sayur, hehehe...
     Ulat dalam perubahannya menjadi kupu-kupu bukanlah perjuangan yang mudah. Ulat harus makan daun yang banyak dulu, baru bisa tumbuh besar (sok tau padahal gue dulunya bukan anak IPA) kemudian menjadi kepompong. Kalau dianalogikan, ulat makan berbagai dedaunan seperti manusia yang menuntut ilmu sejak dini, seperti baru masuk SD. Dan semua ilmu masuk ke otak! Iya nggak? Iya aja dong...
     Kemudian ulat yang telah menjadi kepompong, tentu perjuangannya dalam mempertahankan hidup menjadi lebih sulit. Nggak sedikit anak kecil yang suka mainin kepompong (masa kecil gue, hehehe), padahal kan kasihan ulatnya nggak berhasil jadi kupu-kupu! Sama seperti manusia. Menuntut ilmu itu nggak mudah. Banyak perjuangan!
     Barulah ketika kepompong terbelah dan keluar seekor kupu-kupu kecil, sama halnya seorang wisudawan S1, hahahaaa... Bahagia dan bangga pastinya! But, lulus kuliah dan bergelar sarjana bukanlah hasil akhir. Ilmu yang dikantongi seorang sarjana bukanlah ijazah untuk diri sendiri. Dia harus mengamalkan ilmunya itu untuk siapapun. Seperti kupu-kupu, ia nggak hanya menghinggapi satu bunga, tetapi mungkin puluhan bahkan ratusan bunga (lebaaay..). Bahkan kupu-kupu juga menghasilkan larva untuk menjadi ulat baru. Artinya, manusia semestinya menghasilkan manusia baru (disebut kawin kali yaaa..) untuk hidup menjadi insan baru dan berjuang seperti dirinya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer