Langsung ke konten utama

Unggulan

Review: Makarizo Hair Repair Mask 45 ml

Holla, teman-teman pembaca :)  Akhirnya aku mulai nulis lagi, nih.. Kali ini aku membahas produk perawatan rambut kusut dan kering agar menjadi lebih indah dan mudah disisir, yaitu Makarizo Hair Repair Mask . Seperti namanya ya, produk ini adalah masker rambut. Tahu dong, hairmask tuh apa? Biasanya sih salon-salon kecil tuh sudah ada jasa perawatan rambut antara lain;  hairmasking , creambath , dan lain-lain. Hairmask adalah salah satu jenis produk perawatan rambut yang berguna untuk merawat kelembutan rambut. Untuk beberapa orang yang rambutnya 'sudah halus' biasanya cukup mengaplikasikan conditioner . Namun, orang yang rambutnya kusut banget (baca: rusak) perlu memakai hairmask agar kehalusan rambutnya lebih maksimal. Conditioner biasanya diaplikasikan setiap selesai keramas, sedangkan hairmask diaplikasikan seminggu sekali. Jadi, sampo aja nggak cukup, Nak! Sejujurnya rambutku termasuk jenis rambut yang kusut, kering, dan sulit diatur alias sulit disisir! Bahkan mengguna...

Memang Seharusnya Satinah Mati

    Kemarin sore ketika aku dan kakakku (sebut saja Mas Ham) menonton siaran berita melalui TV, kakakku bilang, "Biarin aja Satinah mati. Emang yang benar itu, dia dihukum mati."
     Aku melongo. "Kok?" Kakakku diam, lalu beranjak pergi.
     Awalnya aku juga merasa simpatik terhadap kasus Satinah ini. Dia salah satu dari sekian juta TKW (atau kasarannya jadi pembantu rumah tangga) di luar negeri, tepatnya Al Qassim, Arab Saudi. Saat ini dia mendekam di tahanan dan divonis hukuman mati di negeri kurma sana noh... Hukuman mati gantung apa pancung, aku kurang mengerti, hehehe... Hukuman itu akan dilancarkan tanggal 3 April mendatang. Kok bisa divonis hukuman mati sih? Sebab, Satinah dituduh telah melakukan pembunuhan berencana terhadap majikannya, kemudian mencuri uang sekitar Rp 100 juta bro! Majikannya itu adalah Nura Al Gharib. Tapi, benar tidaknya tuduhan ini, tetap saja Satinah dinyatakan bersalah.
     Mungkin Satinah bukanlah WNI yang pertama kali dicoba-selamatkan oleh Pemerintah. Membayar diyath atau uang tebusan sebesar Rp 25 milyar bukan hal mudah, meskipun Pemerintah punya dana.
     Mungkin jika Satinah jadi dihukum mati, itu akan menjadi pembelajaran untuk wanita Indonesia yang sebelumnya ingin menjadi TKW. Jadi? Nggak ada lagi wanita kita yang bekerja di negeri orang.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer